[:id]Fakultas Farmasi Adakan Workshop Penyempurnaan Dokumen Mutu[:en]Faculty of Pharmacy Holds Workshop on Improvement of Quality Document[:]
[:id]
Untuk meningkatkan kualitas standardisasi atas keseluruhan proses yang berlangsung di institusi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat), maka Fakultas Farmasi Unhas mengadakan Workshop Penyempurnaan Dokumen Mutu pada hari Rabu, 7 September 2016. Kegiatan ini merupakan salah satu program di bawah Pengembangan Kapasitas Program Studi (PKPS) dan dilaksanakan atas biaya dari Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).
Pemateri yang dihadirkan pada workshop ini adalah Dr. Prastawa Budi yang merupakan Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Unhas. Acara dibuka oleh Wakil Dekan III FF UH, Dr. Sartini, M.Si., Apt. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Pertemuan FF UH dan diikuti oleh seluruh dosen dan pegawai dalam lingkup FF UH.
Dalam pemaparannya, Prastawa mengatakan bahwa pada tahun 2020, target Unhas secara umum adalah 80% dari keseluruhan program studi yang ada di Unhas telah terakreditasi A baik oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) maupun Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes).
Untuk mendukung pencapaian target tersebut, maka LPMI dibentuk. Berdasarkan Peraturan Rektor Unhas No. 5441/UN4/OT/04/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Universitas Hasanuddin, LPMI dibagi menjadi 4 divisi yaitu divisi akreditasi, divisi pengkajian dan pengembangan dokumen mutu, divisi monitoring, evaluasi dan audit mutu serta divisi pangkalan data akreditasid dan penjaminan mutu.
Dosen Fakultas MIPA ini juga menyampaikan bahwa upaya peningkatan mutu di Unhas telah dilaksanakan secara bertahap. Terkait hal ini, Unhas secara umum dan Fakultas Farmasi secara khusus harus secara internal menjamin dan mengembangkan standar-standar tersendiri sesuai kebutuhan institusi sendiri.
Setelah melakukan pemaparan, sesi diskusi pun dibuka. Ada 3 pertanyaan yang diajukan. Salah satu penanya, Andi Arjuna, M.Na.Sc.T., Apt., mempertanyakan sistem reward dan punishment dalam konsep mutu yang telah dijelaskan sebelumnya. Penanya lain, Ahmad Himawan, S.Si., Apt., mengajukan pertanyaan terkait perbedaan sistem penjaminan mutu antara institusi pendidikan, seperti Unhas, dan pabrik farmasi.
Workshop yang dimoderatori oleh Nurhasni Hasan, M.Sc., Apt. ini berakhir selepas shalat Dzuhur (chm).
[:en]
To increase quality of standardization on all processes taking place at the institution (academic, research and community service), then Faculty of Pharmacy Unhas conducted Workshop on Improvement of Document Quality on Wednesday, September 7, 2016. This workshop was a program under assistance of Development of Study Program Capacity (PKPS) and was supported by fund allocated from Operational Assistance of Public Higher Education (BOPTN).
The speaker presented in this workshop was Dr. Prastawa Budi which is secretary of Internal Quality Assurance Center (LPMI) Hasanuddin University. The event was opened by Vice Dean III for Student and Alumni Affairs, Dr. Sartini, M.Si., Apt. The workshop was held at Meeting Room of Faculty of Pharmacy and followed by all lecturers and administrative staffs.
In his explanation, Prastawa said that in 2020, Unhas has target to make 80% of all study programs in Unhas to be accredited by value of A either from Indonesia Accreditation Agency for Higher Education in Health (LAM-PTKes) or from National Accreditation Agency for Higher Education (BAN-PT).
To support the target, LPMI Unhas was formed. Based on Decree of Rector of Hasanuddin University Number 5441/UN4/OT/04/2016 about Organization and Managerial Working Protocol of Hasanuddin University, LPMI is divided into 4 divisions i.e. division of accreditation, division of analysis and quality document development, division of monitoring, evaluation and quality audit and division of accreditation database and quality assurance.
The speaker who is also a lecturer of Faculty of Mathematics and Natural Sciences stated that the efforts to increase quality in Unhas have been conducting step by step. In line with this, Unhas in general and Faculty of Pharmacy specifically must assure internally and develop standards fits with the need of institutions.
After giving presentation, the next session was discussion. There were 3 questions asked by audiences. One of the questioner, Andi Arjuna, asked about reward and punishment principles in aforementioned quality concepts. Another questioner, Achmad Himawan, asked question about difference between quality assurance procedures in academic institution, like Unhas, and manufacturers.
This workshop was ended at 13.00 Wita after the moderator, Ms. Nurhasni Hasan, gave closing statement.
[:]