[:id]Fakultas Farmasi Unhas Bersama Ikatan Apoteker Indonesia Berbagi Ilmu Obat Tradisional dengan Kelompok Wanita Tani Herbal Kecamatan Wasuponda, Luwu Timur[:]
[:id]Fakultas Farmasi Unhas Bersama Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Sulawesi Selatan (PD IAI Sulsel) dan Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia Kabupaten Luwu Timur (PC IAI Luwu Timur) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema: “Pemanfaatan dan Khasiat Tanaman Obat serta Prospek Pengembangannya sebagai Produk Obat Tradisional” di Kantor Camat Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur (6 Agustus 2022).
Menariknya, masyarakat di Kecamatan Wasuponda telah membudidayakan dan memanfaatkan tanaman herbal yang dibina oleh PT. Vale Indonesia Tbk. Jenis tanaman herbal yang dibudidayakan sekitar 130 jenis tanaman seperti Bawang Dayak, Sambiloto, Pinang Buri, Pucuk Kuda, dan Nanas Kerang. Bahkan, Kelompok Wanita Tani (KWT) Herbal ini telah membuat produk minuman herbal yang dijual kepada masyarakat.
Fakultas Farmasi Unhas Bersama PD IAI Sulsel dsan PC IAI Luwu Timur sangat tertarik dan sudah lama merencanakan untuk melakukan kegiatan pengabdian dalam berbagi ilmu obat tradisional dengan masyarakat Wasuponda.
Bupati Luwu Timur yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Aini Endis Anrika membuka secara resmi kegiatan ini. Menurutnya, tanaman obat yang dibudidayakan masyarakat ini, mudah ditemui dan mudah dibudidayakan sehingga dibutuhkan edukasi dari Fakultas Farmasi Unhas dan Ikatan Apoteker Indonesia sehingga pengetahuan masyarakat lebih berkembang.
“Melalui kegiatan pengabdian ini, Fakultas Farmasi Unhas dapat memberikan informasi dan edukasi yang tepat kepada masyarakat tentang manfaat dan pengelolaan dari tanaman obat tersebut” ujarnya
Dekan Fakultas Farmasi Unhas, Prof. Dr.rer-nat. apt. Marianti A. Manggau dalam sambutannya mengawali dengan memperkenalkan Tim Dosen dan Mahasiswa dari Fakultas Farmasi. Lebih lanjut, beliau mengharapkan ke depannya, bisa terwujud adanya desa binaan Fakultas Farmasi di Luwu Timur.
“Masyarakat Wasuponda telah membudidayakan tanaman herbal yang sejalan dengan kami di Fakultas Farmasi Unhas yang telah melakukan penelitian dalam pengembangan tanaman obat tradisional. Kedepannya, semoga bisa terwujud dengan melakukan pendampingan kelompok Wanita Tani herbal dalam bentuk desa binaan” ujarnya.
Ketua PD IAI Sulsel yang diwakili oleh apt. Aminullah, S.Si., M.Pharm.Sc. menyampaikan potensi apoteker yang ada di Sulawesi Selatan. Menurutnya, salah satu peran dan tanggung jawab apoteker yaitu memberikan asuhan dalam pemakaian obat tradisional yang aman dan efektif. Pendampingan oleh apoteker akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam penggunaan obat tradisional.
Senada dengan Ketua PC IAI Kabupaten Luwu Timur, apt. Firman Mahjud, S.Farm mengharapkan agar terjalin kerjasama antara Pemkab Luwu Timur, PT. Vale Indonesia dengan Fakultas Farmasi Unhas dan Ikatan Apoteker Indonesia dalam mengembangkan obat tradisional di Luwu Timur.
Berbagi Ilmu Obat Tradisional
Pada kegiatan ini, Tim Fakultas Farmasi Unhas berbagi pengetahuan obat tradisional dengan kelompok Wanita Tani Herbal. Diawali oleh Dekan Fakultas Farmasi Unhas, Prof. Dr. rer-nat. apt. Marianti A. Manggau membawakan materi Fakultas Farmasi dan Penelitian dalam Perkembangan Obat Tradisional.
“Dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi Unhas telah melakukan penelitian terhadap berbagai tanaman yang berpotensi dikembangkan sebagai obat tradisional. Tanaman obat yang diteliti sebagian besar merupakan tanaman obat yang digunakan masyarakat Sulawesi Selatan. Tanaman tersebut mudah diperoleh karena telah dikenal oleh masyarakat khususnya di daerah sebagai sumber obat tradisional” ujar Prof. Marianti.
Lebih lanjut, Prof. Marianti mengungkapkan beberapa tanaman yang telah teliti oleh dosen dan mahasiswa di Fakultas Farmasi Unhas diantaranya Paliasa (Kleinhovia hospita L.); Rosella (Hibiscus sabdariffa L.); Sanrego (Lunasia amara); Kasumba turate (Carthamus tinctorius) dan Sambiloto (Andrographis paniculata).
Pemateri selanjutnya secara hybrid, dibawakan oleh Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sumber daya Fakultas Farmasi Unhas, Prof. Dr. apt. Sartini, M.Si. membawakan materi dengan judul pengolahan tanaman obat keluarga menjadi sediaan jamu sederhana kepada kelompok Wanita Tani Kecamatan Wasuponda.
“Tanaman berkhasiat obat banyak dijumpai di sekitar kita. Contohnya, Fakultas Farmasi Unhas memiliki produk inovasi berupa minuman siap saji, sirup konsentrat, dan minuman instan bentuk serbuk/granul dari kelopak bunga rosella. Bunga rosella ini, mudah kita dapatkan. Produk kami merupakan hasil formulasi berdasarkan pengalaman empiris dan penelitian”.
Lebih lanjut, Prof. Sartini menyampaikan bahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat jamu karena akan mempengaruhi khasiat dan keamanan penggunaan tanaman herbal tersbut untuk pengobatan diantaranya (1) Identifikasi/pengenalan tanaman yang akan digunakan; (2) Peralatan; (3) Penimbangan/pengukuran; (4) Derajat kehalusan serbuk tanaman dan (5) Penyimpanan.
“Selanjutnya, yang perlu diperhatikan saat pembuatan. Misal pembuatan dengan rebusan, maka bahan segar atau simplisia rajangan dididihkan pada suhu 100oC selama 10-15 menit. Durasi perebusan ini perlu diperhatikan agar tidak merusak komponen zat aktif yang berkhasiat terdapat pada tanaman tersebut” ujar Prof. Sartini.
Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Wasuponda, Bambang Andi Acang serta sekitar 50 orang Kelompok Wanita Tani Herbal. Adapun Tim dari Fakultas Farmasi Unhas meliputi Prof. Dr. apt. Hj. Latifah Rahman, DESS; apt. Drs. Abdul Muzakkir Rewa, M.Si.; apt. Drs. Hasyim Bariun, M.Si.; apt. Muh. Aswad, M.Si., Ph.D.; Nur Indah Yanti, M.Si.; apt. Suhartina Hamzah, S.Si., M.Si.; Nasria, S.Sos.; Hadriani Nurdin; beserta perwakilan mahasiswa S1, S2 dan S3. Hadir pula, perwakilan dari PD IAI Sulsel bersama dengan pengurus dan teman sejawat apoteker di PC IAI Kabupaten Luwu Timur.[:]