[:id]Fakultas Farmasi Unhas Lakukan Simulasi Penanganan Bencana Kebakaran [:]
[:id]Diikuti oleh para sivitas akademika Fakultas Farmasi Unhas, Simulasi Penanganan Bencana Kebakaran berlangsung lancar. Simulasi ini merupakan bagian dari kegiatan yang bertajuk Workshop dan Simulasi Evakuasi Bencana dan Penanggulangan Bencana. Kegiatan ini dilangsungkan selama 2 hari yaitu Rabu – Kamis, 6 – 7 Februari 2018. Pada hari pertama, kegiatan diisi dengan pemberian beragam materi tentang safety aspect dan kebencanaan. Narasumber berasal dari tim Fakultas Kesehatan Masyarakat yang diketuai langsung oleh Yahya Thamrin.
Materi-materi yang diberikan di antaranya konsep Safety Aspect dan Risk Management, Cara Evakuasi, Cara Penggunaan APAR, Komunikas Kebencanaan, dan Pembahasan Skenario Simulasi hari Ke-2. Pada materi pertama, Safety Aspect dan Risk Management, dr. Mashita didapuk menjadi narasumber. Beliau menyatakan bahwa keamanan/safety tidak dapat dipisahkan dengan aspek kesehatan. ” Safety dapat diartikan keselamatan kerja. Safety tidak dapat dipisahkan dengan kesehatan dan lingkungan,” jelasnya.
Setelah seluruh materi diberikan, kegiatan dilanjutkan pada hari ke-2 dengan pelaksanaan Simulasi Penanggulangan Kebakaran. Dalam simulasi ini, diskenariokan terjadi kebakaran di Lantai 3 Gedung Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Dalam skenario ini, kebakaran yang terjadi tidak dapat diatasi oleh tim APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Kondisi ini membuat Ketua Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD), yang dijabat oleh Aminullah, mengaktifkan protokol evakuasi terhadap seluruh sivitas akademika yang sedang berada di dalam gedung. Evakuasi terus dilakukan di keempat lantai sampai dipastikan bahwa semuanya dinyatakan selamat. Seluruh sivitas akademika yang telah dievakuasi berkumpul di titik kumpul (assembly area) yang telah disediakan di sekitar Gedung Fakultas Farmasi Unhas.
Dalam skenario, terdapat empat korban akibat kebakaran yang terjadi. Keempat korban tersebut langsung dievakuasi untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat di fasilitas kesehatan terdekat. Proses simulasi dinyatakan selesai saat seluruh korban telah dibawa ke fasilitas kesehatan dan kebakaran dapat diatasi oleh Tim Pemadam Kebakaran yang juga ikut hadir dalam simulasi ini.
Di akhir simulasi, diadakan evaluasi untuk menilai proses yang telah dilakukan. Dalam sesi ini, banyak masukan yang diberikan. Simulasi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi seluruh sivitas akademika tentang prosedur evakuasi saat terjadi bencana kebakaran.[:]