[:id]Fakultas Farmasi UNHAS Latih Masyarakat Bontomanurung Buat Jamu olahan Madu[:en]Faculty of Pharmacy UNHAS Train the Community in Bontomanurung Preparing Honey ‘Jamu'[:]
[:id]Maros, 23 November 2019. Sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, 40 anggota tim Bina Desa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin yang terdiri dari dosen dan mahasiswa melatih warga desa Bontomanurung di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diawali dengan beberapa materi penyuluhan gerakan sadar obat berupa penyuluhan DAGUSIBU (Dapatkan Gunakan Simpan Buang) obat dengan cara yang benar sehingga masyarakat mampu menggunakan obat dengan aman. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pengolahan jamu yang dibawakan oleh mahasiswa Fakultas Farmasi UNHAS. Pengolahan jamu ini memanfaatkan madu sebagai bahan dasar sebab madu merupakan salah satu komoditi utama di desa Bontomanurung Kabupaten Maros ini.
Ketua panitia, Yayu Mulsiani Evary, M.Pharm.Sci., Apt. dan wakil ketua panitia Muh. Nur Amir, S.Si., M.Si., Apt. mengungkapkan bahwa antusias masyarakat sangat besar dalam kegiatan ini. Olehnya itu, diharapkan agar panitia dapat memberikan informasi dan melatih skill peserta sebaik mungkin agar dapat membawa manfaat sebesar-besarnya bagi warga.
“Sangat bermanfaat kegiatannya karena praktik pembuatan olahan madu mudah dilakukan dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di daerah desa binaan, pemanfaatannya bagi masyarakat desa tersebut sangat bagus karena terkait persoalan kesehatan mengingat tenaga kesehatan di tempat tersebut masih minim” tutur M. Nur Amir.[:en]Maros, 23 November 2019. As one form of community service, 40 members of the Bina Desa Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University team consisting of lecturers and students trained Bontomanurung villagers in Maros Regency, South Sulawesi. This activity began with some counseling materials on awareness of drug use in the form of DAGUSIBU counseling in the right way so that people will be able to use drugs safely. This activity was then continued with training on herbal medicine processing that was delivered by the Faculty of Pharmacy students of UNHAS. Processing of this herbal medicine utilizes honey as a basic ingredient because honey is one of the main commodities in the village of Bontomanurung, Maros Regency.
The committee chairman, Yayu Mulsiani Evary, M.Pharm.Sci., Apt. and deputy chairman of the committee Muh. Nur Amir, S.Si., M.Si., Apt. revealed that the enthusiasm of the community was very large in this activity. Therefore, it is hoped that the committee could provide information and train the participants’ skills as well as possible so that they could bring maximum benefits to the citizens.
“The activities are very useful because the practice of making honey is easy to do with materials that are easily available in the target villages, the utilization for the village community is very good because it is related to health issues considering that health workers in that place are still minimal” said M. Nur Amir.[:]