[:id]Farmasi Unhas Bersama Kanazawa University Jepang Bahas Profil Disposisi Obat[:en]Unhas Pharmacy with Kanazawa University Japan Discussing Drug Disposition Profiles[:]
[:id]Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar kembali menyelenggarakan seri webinar bertema ‘Change in Transporter Mediated Drug Disposition in Non-Injured Organs During Liver/Kidney Failure’.
Webinar dibuka oleh Dekan Farmasi Unhas Subehan, dan berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom, dengan menghadirkan Prof Yukio Kato (Laboratorium Pharmacotherapeutics Molekul, Universitas Kanazawa Jepang) sebagai narasumber.
Dalam sambutannya, Subehan menyampaikan apresiasi atas partisipasi para narasumber untuk berbagi ilmu dan pengalaman penelitian kepada Unhas.
“Selain memberikan tambahan pengetahuan, kegiatan ini juga diharapkan membuka peluang pertukaran mahasiswa antara Kanazawa University dan Univesitas Hasanuddin khususnya Fakultas Farmasi Unhas agar terus berlanjut,” ungkap Subehan, usai melakukan webinar, Kamis (6/8/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Yukio Kato memaparkan pengaruh gangguan pada ginjal dan hati di beberapa kondisi patologis terhadap profil beberapa obat dalam tubuh manusia dan hewan.
Dia menerangkan pentingnya mengetahui konsentrasi obat yang tidak terikat dengan protein plasma pada darah. Hal ini disebabkan karena obat yang tidak terikat ini akan mempengaruhi timbulnya efek samping pada tubuh.
Prof. Kato juga menjelaskan tiga hasil penelitian yang berkaitan dengan topik penelitiannya. Salah satunya, penelitian tentang profil farmakokinetika metabolit aktif dari obat antikanker irinotecan, yaitu SN-38 pada pasien gagal ginjal.
Pada penelitian ini, Prof. Kato menemukan bahwa pada pasien gagal ginjal terjadi peningkatan konsentrasi SN-38 pada plasma yang mengakibatkan AUC SN-38 meningkat sebanyak 1,7 kali jika dibandingkan dengan pasien yang normal.
“Setelah dilakukan penelitian lanjutan, konsentrasi dan AUC dari SN-38 yang tidak terikat pada protein plasma meningkat masing-masing sebanyak 2,6 kali dan 4,4 kali. Dengan demikian, potensi efek samping yang dihasilkan akan meningkat,” jelas Prof Kato.
Webinar ini terselenggara berkat korespondensi Prof. Marianti bersama Prof. Yukio Kato.[:en]The Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University (Unhas) Makassar once again held a webinar series with the theme ‘Change in Transporter Mediated Drug Disposition in Non-Injured Organs During Liver / Kidney Failure’.
The webinar was opened by the Dean of Pharmacy, Unhas Subehan, and took place virtually through a zoom application, presenting Prof. Yukio Kato (Laboratory of Molecular Pharmacotherapeutics, Kanazawa University, Japan) as a resource.
In his remarks, Subehan expressed his appreciation for the participation of the speakers to share knowledge and research experiences with Unhas.
“In addition to providing additional knowledge, this activity is also expected to open opportunities for student exchanges between Kanazawa University and Hasanuddin University, especially the Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University to continue,” said Subehan, after conducting a webinar, Thursday (6/8/2020).
On that occasion, Prof. Yukio Kato described the effect of kidney and liver disorders in several pathological conditions on the profile of several drugs in the human and animal bodies.
He explained the importance of knowing the concentration of drugs that are not bound to plasma proteins in the blood. This is because the drugs that are not bound will affect the side effects on the body.
Prof. Kato also explained three research results related to his research topic. One of them is a study on the pharmacokinetic profile of the active metabolite of the anticancer drug irinotecan, namely SN-38 in patients with kidney failure.
In this research, Prof. Kato found that in patients with renal failure there was an increase in the concentration of SN-38 in plasma which resulted in AUC SN-38 increased by 1.7 times when compared to normal patients.
“After further research, the concentration and AUC of SN-38 that were not bound to plasma protein increased by 2.6 times and 4.4 times, respectively. Thus, the potential for side effects to be generated will increase, ”explained Prof. Kato.
This webinar was held thanks to Prof. Marianti and Prof. Yukio Kato.[:]