[:id]Farmasi Unhas Kembali Adakan Webinar Dengan Tema “Pharmacogenomics in Obstetrics Pharmacy: Challenges and Oppurtunities”[:]
[:id]Makassar, Dengan mengusung tema “Pharmacogenomics in Obstetrics Pharmacy: Challenges and Oppurtunities” Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin menyelenggarakan webinar secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming di kanal youtube Fakultas Farmasi Unhas, Jumat (03/07).
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Farmasi Unhas, apt. Subehan, S.Si., M.Pharm.Sc., Ph.D. menuturkan kegiatan webinar tersebut merupakan yang keempat kalinya dilakukan. Olehnya itu, Subehan sangat mengapresiasi para narasumber yang telah membagi waktu serta pengalaman riset mereka untuk Universitas Hasanuddin
“Kami berharap ini bukan yang terakhir menjadi narasumber. Ke depan, kegiatan berbasis daring seperti ini akan lebih sering kami lakukan utamanya dalam proses belajar mengajar mahasiswa di tengah pandemi,” jelas Subehan.
Usai memberikan sambutan dan pembukaan secara resmi, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai peluang dan tantangan farmakogenomik oleh Nur Aizati Athira Daud, Ph.D ( Dosen Ilmu Farmasi Klinis, Universitas Sains Malaysia).
Mengawali penjelasannya, Nur memaparkan terkait perbedaan farmakogenomik dan farmakogenetik yang kerap kali dianggap sama. Nur menuturkan bahwa farmakogenetik merupakan studi tentang variasi karakteristik DNA dan RNA yang terkait dengan respons obat terhadap pengguna.
“Farmakogenomik merupakan cabang ilmu yang berkaitan dengan identifikasi efek dari variasi genetik individu pada keseluruhan gen (genom) terhadap respon obat yang digunakan,” jelas Nur.
Sebagai cabang ilmu baru, penggunaan farmakogenomik dalam pengobatan akan mempermudah penemuan dan pengembangan obat baru secara tepat, sehingga akan berdampak pada penurunan biaya pengobatan pasien. Namun, hal ini perlu dilakukan pengujian dan evaluasi untuk mengetahui kebermanfaatannya.
“Peran apoteker sangat dibutuhkan sebab dalam penelitian PGx utamanya di bidang kebidanan lebih banyak tantangan yang dihadapi, misalnya saja perubahan farmagonetik ibu selama kehamilan sampai pada perubahan genetika janin. Di Malaysia sendiri, penelitian ini banyak dilakukan dengan kolaborasi riset bersama perguruan tinggi lain,” sambung Nur.
Lebih lanjut, apt. Andi Anggriani, S.Si., M.Clin. Pharm sebagai salah dari satu peserta webinar turut ikut memberikan apresiasi atas webinar kali ini. “Materi terkait farmakogenomik bidang obstetri farmasi merupakan topik yang menarik dan eligible dalam perkembangan farmasi klinik dan farmakologi secara umum. Bidang farmakogenomik berperan dalam menyesuaikan pengobatan bedasarkan variasi genetik pasien ini dimaksudkan untuk memaksimalkan peran serta farmasi dalam meningkatkan efikasi dan minimalisasi efek samping obat yang digunakan.
Materi yang disampaikan pada seminar online dari pemateri Aizati P.hD dapat mendeskripsikan secara jelas mengenai cakupan studi farmakogenomik khususnya dalam bidang obstetri, yang diketahui sebagai kondisi khusus yang rentan terhadap masalah dalam pengobatan. Tutup beliau.[:]