[:id]FF UH Utus 2 Pengelola Jurnal MFF ke Workshop Standardisasi dan Upgrading E-Jurnal Universitas Hasanuddin[:]
[:id]Dua orang pengelola jurnal Majalah Farmasi dan Farmakologi, Sukamto S. Mamada dan Muh. Nur Amir, diutus Dekan Fakultas Farmasi untuk mengikuti Workshop Standardisasi dan Upgrading E-Jurnal Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari yaitu Kamis – Jum’at, 13 – 14 September 2018 bertempat di Gedung Pascasarjana Universitas Hasanuddin dan dihadiri oleh para pengelola jurnal yang ada di Universitas Hasanuddin.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Muhammad Restu, MP. didaulat untuk membuka workshop ini. Dalam sambutannya, Restu berharap agar workshop ini dapat menghasilkan jurnal-jurnal yang berkualitas, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak kalangan. “Kami menginginkan agar nanti dapat dihasilkan jurnal yang dibanggakan, jurnal yang diapresiasi oleh banyak pihak, dan jurnal yang dapat memfasilitasi kebutuhan para dosen,” paparnya.
Lebih jauh, mantan Dekan Fakultas Kehutanan ini menyampaikan beberapa strategi yang disiapkan oleh Unhas untuk mengembangkan jurnal-jurnal yang ada di dalam lingkup Unhas. “Kami telah menyiapkan beberapa strategi agar jurnal-jurnal yang ada di Unhas dapat berkembang,” jelasnya. Hal pertama yang disapaikan beliau terkait dengan penyediaan fasilitas yang dapat membuat pengelola jurnal dapat bergerak lebih leluasa, misalnya ada orang khusus yang bertugas memikirkan pengembangan jurnal. Selanjutnya, Unhas akan mengembangkan fasilitas-fasilitas yang bisa merancang pengelolaan jurnal, sehingga berimbas pada kontinuitas tulisan yang masuk. Upaya ke-3 yang akan diupayakan Unhas adalah secara rutin menyelenggarakan pelatihan dan workshop pengelolaan jurnal yang diikuti dengan tindak lanjut yang terukur. “Kami berharap agar ada follow-up setelah workshop berlangsung,” ucapnya.
Setelah pembukaan dilaksanakan, para peserta langsung disuguhi materi pertama yang dibawakan oleh Prof. Kuswanto yang merupakan pengelola Jurnal Agrivita dari Universitas Brawijaya dan telah meraih status jurnal internasional. Di awal paparannya, Kuswanto menyampaikan beberapa data terkait dengan distribusi jurnal di Indonesia yang telah terakreditasi dengan status S1 – S6. “Sebanyak 44 jurnal yang telah masuk kategori S1; 552 jurnal di S2; 451 berada di level S3; 613 ada di level S4; 411 jurnal dikategorikan di S5; dan 96 jurnal berada di level S6,” jelasnya.
Selanjutnya, Kuswanto memaparkan tentang aspek-aspek yang akan dinilai oleh para reviewer terhadap suatu jurnal yang akan mengajukan akreditasi SINTA (Science and Technology Index). Salah satu aspek penting yang dipaparkannya terkait dengan substansi artikel yang dimuat di jurnal tersebut. Selain itu, gaya penulisan artikel yang terpublikasi di jurnal yang bersangkutan juga menjadi bahan penilaian reviewer.
Di bagian akhir presentasinya, Kuswanto menjelaskan strategi yang dapat diambil untuk melakukan indeksasi di beberapa lembaga indexing global. Tiga lembaga indexing global yang difokuskan adalah ASEAN Citation Index, SCOPUS, dan Thompson Reuters. “Untuk SCOPUS, persentase penilaian terhadap sebuah jurnal terdiri atas 5 bagian utama yaitu journal policy (35%); content (20%); citedness (25%); regularity (10%); dan online availability (10%).
Setelah materi Prof. Kuswanto berakhir, materi dilanjutkan dengan presentasi dari Ahsan Yunus yang merupakan Chief Editor dari Jurnal Hasanuddin Law Review (HARLEV). Presentasi yang dibawakannya difokuskan pada simulasi evaluasi diri setiap jurnal yang ada di Unhas di SINTA. Di awal materinya, Ahsan mengingatkan bahwa akan ada 4 reviewer yang akan menilai jurnal yang diajukan mendapatkan status terakreditasi dari SINTA. “Dua reviewer menilai konten jurnal dan 2 reviewer lainnya focus menilai pengelolaan jurnal,” tegasnya.
Di bagian lain penjelasannya, Ahsan menggambarkan rentang nilai berkaitan dengan tiap level akreditasi jurnal oleh SINTA (S1 – S6). Level akreditasi tertinggi yakni S1 dimana jurnal yang bersangkutan harus mendapatkan nilai total pada rentang 86 – 100, sedangkan level S2 mesti mendapatkan nilai antara 71 – 85. Selanjutnya, jurnal dengan level S3 dengan nilai 61 – 70. Adapun S4, S5, dan S6 berturut-turut mendapatkan nilai pada rentang 51 – 60; 41 – 50; dan 30 – 40.
Setelah melakukan evaluasi diri, jurnal Majalah Farmasi Farmakologi (MFF) berada pada level S4 dimana nilai simulasi yang diperoleh adalah 53,50. Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin dan terbit pertama kali sejak 1997. Adapun frekuensi penerbitannya sebanyak 3 kali dalam 1 tahun yaitu bulan April, Agustus, dan Desember. Link jurnal ini dapat dilihat di http://journal.unhas.ac.id/index.php/mff/about
[:]