[:id]Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Apoteker Baru Unhas, Ketua KFN: Baru 15% Puskesmas yang Memiliki Apoteker [:]
[:id]Sebanyak 137 apoteker baru Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin dilantik dan diambil sumpahnya pada prosesi Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Apoteker Periode April 2019 yang berlangsung pada Selasa, 23 April 2019. Acara ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset, dan Inovasi Fakultas Farmasi Unhas, Subehan, PhD., Apt.
Setelah acara pembukaan, prosesi ini dilanjutkan dengan pelantikan para apoteker baru oleh Ketua Komite Farmasi Nasional (KFN), Drs. Purwadi, MM., Apt., yang dilanjutkan dengan pengambilan sumpah oleh para rohaniawan. Agenda selanjutnya yaitu penandatangan surat sumpah apoteker. yang diikuti penyerahan ijazah, surat sumpah, plakat, Sertifikat Kompetensi Profesi Apoteker (SKPA), dan Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA). SKPA diserahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) dan STRA diserahkan oleh Komite Farmasi Nasional.
Terkait dengan dokumen-dokumen yang diserahkan tersebut, Ketua Program Studi Profesi Apoteker FF Unhas, Dra. Ermina Pakki, M.Si., Apt., menjelaskan bahwa dokumen yang telah diberikan tersebut, khususnya SKPA dan STRA, merupakan dokumen penting untuk melakukan praktik kefarmasian. “Mahasiswa apoteker sudah menerima STRA dan SKPA. Dokumen ini sangat penting sebagai syarat apoteker melakukan praktik kefarmasian,” jelas Ermina.
Kesan dan pesan dari para apoteker baru diwakili oleh Sadli Syarifuddin, M.Farm., Apt. Sadli menyampaikan apresiasi dan mengucapkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses pencapaian gelar sebagai seorang apoteker. Beliau juga menyatakan bahwa sebagai apoteker, kontribusi untuk masyarakat haruslah nyata.
Prosesi dilanjutkan dengan kata sambutan dari Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) yang diwakili oleh Drs. Saleh Rustandi, Apt., MM. Dalam sambutannya, Wakil Ketua Umum PP IAI ini menekankan kepada apoteker baru sebagai medicine expert (ahli obat-obatan) yang memiliki kewenangan terhadap obat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Kata sambutan selanjutnya dibawakan oleh Ketua Komite Farmasi Nasional, Drs. Purwadi Apt., MM. Beliau menyatakan bahwa masih sedikit apoteker yang berperan untuk melakukan praktik kefarmasian sampai di pelosok daerah. Menurut datanya, baru sekitar 15% Puskesmas di Indonesia yang memiliki apoteker. “Apoteker sangat dibutuhkan di daerah-daerah. Dari total Puskesmas di Indonesia, baru terisi 15% apoteker. Apoteker baru [diharapkan] agar pulang kampung ke daerah terpencil untuk mengabdikan ilmunya melakukan praktik kefarmasian secara bertanggung jawab” ujarnya.
Di bagian akhir, Rektor Unhas yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Kerja Sama, Prof. dr. Nasrum Massi, PhD., berpersan kepada para apoteker baru agar menjaga citra sebagai alumni dan menjaga kualitas ilmunya dalam menjalankan praktik kefarmasian.
Prosesi yang dihadiri para orang tua, para stakeholder, dan user ini dilakukan penganugerahan Dexa Award kepada lulusan terbaik. Penghargaan ini diberikan kepada lulusan terbaik di setiap periode kelulusan apoteker baru. Pada periode ini, prestasi sebagai lulusan terbaik ditorehkan oleh Husniar, S.Farm., Apt. dengan IPK 3,89 dan berhak menerima penghargaan Dexa Award. Adapun stakeholder dan user yang hadir di antaranya perwakilan apotek PT. Kimia Farma, Tbk; Apotek Plus; Apotek Prodya Care; Dinkes Prov. Sulsel; Kepala kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit di Makassar.
Laporan: Aminullah (Dosen Fakultas Farmasi Unhas)[:]