[:id]Persiapan ASIIN, Program Studi Farmasi Unhas Kunjungi Sekolah Farmasi ITB[:]
[:id]Program Studi Sarjana Farmasi terus mempersiapkan diri untuk meraih status ter-akreditasi dari lembaga akreditasi internasional ASIIN. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mencapai hal ini, salah satunya adalah dengan melakukan benchmarking ke institusi-institusi pendidikan yang telah mendapatkan status terakreditasi oleh ASIIN. Untuk upaya ini, Prodi Farmasi Unhas melakukan kunjungan ke Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF ITB).
Kunjungan ini dilakukan pada hari Kamis, 16 Agustus 2018. Sebanyak 14 orang tim dari Prodi Farmasi Unhas mengikuti kunjungan ini yang terdiri atas 7 orang dosen dan 7 tenaga kependidikan. Tim ini dipimpin langsung oleh Ketua Gugus Penjaminan Mutu Fakultas Farmasi Unhas, Drs. Syaharuddin Kasim, M.Si., Apt. Ikut dalam rombongan ini yaitu Yulia Yusrini Djabir, Sukamto S. Mamada, Andi Arjuna, Muh. Nur Amir, Achmad Himawan, dan Ismail.
Tim disambut oleh Bapak Kusnandar Anggadireja, Ph.D., Apt. yang merupakan dosen yang diserahi tanggung jawab oleh pihak SF ITB saat akan melakukan akreditasi ASIIN. Dalam sambutan pembukanya, Kusnandar menyampaikan permohonan maaf dari Dekan SF ITB, Prof. Dr. Daryono Hadi Tjahjono, Apt., yang sedang menghadiri acara penerimaan mahasiswa baru program pascasarjana. Beliau juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Prodi Farmasi Unhas memilih SF ITB sebagai lokasi benchmarking.
Drs. Syaharuddin Kasim, M.Si., Apt. selaku ketua tim pun menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan SF ITB pada kunjungan ini. “Mewakili pimpinan Fakultas Farmasi Unhas, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan SF ITB menerima kami,” ucapnya. Beliau menambahkan pula tentang tujuan kunjungan ini. “Karena Program Studi Farmasi Unhas sedang mengusulkan akreditasi ASIIN, jadi kami berharap ada bantuan dari SF ITB untuk memberikan masukan atas persiapan-persiapan yang telah kami buat,” jelas Syaharuddin.
Diskusi berjalan dengan baik dan lancara. Banyak hal yang menjadi topik diskusi dan menemukan jawabannya. Salah satunya mengenal aspek pengelolaan limbah dan keamanan dalam proses pembelajaran. Terkait hal ini, Kusnandar menyampaikan bahwa protocol-protocol harus disiapkan. “Peraturan tentang pengelolaan limbah, safety, cara menggunakan APAR (alat pemadam api ringan) harus ada. Selain itu, penanganan hewan laboratorium, pemusnahan bahan kimia, hewan, limbah organik, mikrobiologi, shower, eyewash, jalur evakuasi, assembly point, kotak P3K, jalur evakuasi tidak diperbolehkan ada meja atau tempat sampah yang dapat mengganggu proses evakuasi,” terang Kusnandar.
Hal-hal lain yang didiskusikan terkait dengan system pengukuran capaian pembelajaran, strategi pencapaian learning outcomes, validasi soal ujian, ketersediaan sarana dan prasarana, modul, dan lain-lain. Diskusi berlanjut sampai pukul 12.00 WIB dan diakhiri dengan sesi foto bersama.[:]