[:id]Program Studi Profesi Apoteker Adakan Workshop Preseptor[:]
[:id]Untuk meningkatkan kualitas pembimbingan mahasiswa di tempat praktik kerja profesi (PKP), Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Farmasi Unhas mengadakan Workshop Preseptor bagi para pembimbing. Workshop ini diadakan di Gedung Fakultas Farmasi Unhas, Sabtu, 21 Oktober 2017. Workshop ini mengambil tema Standardisasi Pembimbingan Mahasiswa PSPA di Tempat Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Peserta workshop ini adalah para dosen Fakultas Farmasi Unhas dan para pembimbing PKPA di rumah sakit, a perapotekan dan industri.
Workshop dibuka pada pukul 09.00 Wita oleh Dekan Fakultas Farmasi Unhas, Prof. Dr. Gemini Alam, M.Si., Apt. Dalam sambutan pembukaannya, Prof. Alam menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi para pembimbing mahasiswa PSPA di tempat PKP-nya. Tidak lupa pula beliau menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pembimbing di tempat PKP yang telah mengarahkan dan memberikan pembimbingan kepada seluruh mahasiswa PSPA.
Setelah acara pembukaan, Workshop Preseptor dilanjutkan dengan acara inti yaitu pemberian materi dari masing-masing pemateri. Para preseptor dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas workshop PKPA Rumah Sakit, PKPA Perapotekan dan PKPA Industri. Untuk PKPA Rumah Sakit, pemateri adalah Dra. Yulia Trisna, M.Pharm., Apt. Beliau adalah Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Untuk PKPA Industri, pemateri yang dihadirkan adalah Ocky Hendrawan Limangsagita, S.Si., Apt. dari PT. Gracia Pharmindo. Adapun untuk PKPA Perapotekan, Victoria Sri Murti, S.Farm., Apt. menjadi pematerinya. Beliau sehari-hari bekerja di PT. Viva Health. Kegiatan workshop ini diakhiri pada pukul 12.00 Wita.
Sebagai informasi, PSPA Fakultas Farmasi Unhas mewajibkan mahasiswanya untuk menjalani 3 jenis PKP yaitu PKPA Perapotekan, PKPA Rumah Sakit, dan PKPA Industri. Ke-3 jenis PKPA ini dijalani oleh pada semester 2 mas studi mahasiswa di PSPA. Dalam PKPA, mahasiswa diharuskan terjun langsung ke tempat praktiknya. Hal ini dilakukan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama studi dan mengasosiasikan ilmu-ilmu tersebut dengan kasus-kasus yang ditemui langsung di lapangan.
[:]