[:id]Tim PKM Laboratorium Farmasetika Kunjungi Masyarakat Polombangkeng Utara[:en]Community Service Team of Pharmaceutics Laboratory Visits Polombangkeng Utara[:]

[:id]

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kembali dilakukan. Kali ini giliran Laboratorium Farmasetika yang melakukan kegiatan dengan pembiayaan dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) 2016. Sebanyak 25 anggota tim ikut dalam rombongan yang dipimpin oleh Dra. Nursiah Hasyim, CES., Apt ini.

Adapun judul kegiatan ini adalah “Pengenalan Tipe Wound Dressing yang Tepat serta Pendekatan Pengobatan Tradisional untuk Infeksi Kulit akibat Penyakit Diabetes (Luka Gangren) pada Masyarakat Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar”. Total biaya yang digunakan untuk menyukseskan acara ini berjumlah Rp.19.500.000.

Di hadapan para warga masyarakat sebagai audiens, tim PKM mengetengahkan 3 materi yang terkait dengan luka. Beberapa topik presentasi yang dilakukan adalah tipe-tipe luka. Untuk topik ini, warga diharapkan dapat mengenal jenis luka yang dialaminya, termasuk mengenal luka gangren yang sering dialami oleh penderita penyakit Diabetes Mellitus.

Presentasi selanjutnya menghadirkan topik pemilihan pembalut luka (wound dressing). Topik ini juga diberikan kepada warga dengan harapan agar warga dapat memilih pembalut luka yang tepat. Pemilihan yang tepat akan membantu mempercepat proses penyembuhan. Sebaliknya, pemilihan pembalut luka yang salah akan berakibat lambannya penyembuhan luka.

Di bagian akhir, tim PKM juga mempresentasikan pengobatan luka berbasis obat tradisional. Pada bagian ini, warga diperkenalkan beberapa tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat luka dan membantu percepatan penyembuhan luka.

Saat kegiatan berlangsung, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh kehadiran masyarakat yang membludak. Banyak pertanyaan yang disampaikan oleh audiens untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.

Kegiatan ini berlangsung selama sehari. Setelah memulai kegiatan pada pukul 10.00 Wita, kegiatan jeda sejenak untuk melaksanakan sholat Jum’at. Acara kemudian dilanjutkan sampai pukul 15.00 Wita. Selepas Ashar, tim pengabdian kembali ke Makassar.

[:en]

Community service activity (PKM) was conducted again. For this moment, Pharmaceutics Laboratory of Faculty of Pharmacy was the committee to do the activity supported by Operational Assistance of for Higher Education (BOPTN). Approximately 25 members of the team joined the event. Leader of the team was Dra. Nursiah Hasyim, CES., Apt ini.

The theme of this PKM was “Introduction of Appropriate Wound Dressing Types and Traditional Approach to Cure Skin Infection caused by Diabetic Gangrene in North Polombangkeng, Takalar Regency”. The fund allocated from BOPTN was Rp.19.500.000.

In front of audiences, the team presented 3 materials related to wound care. The first presentation was about wound types. In this part of presentaton, people were asked to know the types of their wound, including wound caused by gangrene in diabetic patients.

The next presentation showed the appropriate wound dressing for different types of wound. This topic was also given to the audiences so that they can choose the right wound dressing. The right choice will accelerate recovery process of the wound. Otherwise, wrong wound dressing will delay the wound recovery.

At the last part of the event, team also presented traditional medicines for curing the wound. In this part, audiences were introduced to several herbal medicines usually used to diminish pain sensation caused by the wound and help the acceleration of wound recovery.

When the event was taking place, the enthusiasm of the audiences was so high. This could be seen from the crowded attendance of audiences. There were also many questions asked to get information about the topics of presentation.

This PKM took place in a day. Upon beginning the event at 10.00 Wita, the event was stopped temporary for resting and Jum’ah prayer and begun again after that.  The PKM was ended at 15.00 Wita. After Ashar prayer, all the team members went back to Makassar.

[:]